Rangkuman materi
IPS Semester 1 dan 2
MEMAHAMI KEHIDUPAN
SOSIAL MANUSIA
A. MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU
Definisi
manusia sebagai mahluk individu sangat mengarah pada karakterisktik khas yang
di miliki manusia sebagai mahluk hidup yang membedakan dirinya dengan mahluk
yang lain . karakter khas yang miliki
setiap individu yakni meliputi fisik , kepribadian , yaitu sifat yang khas yang
di miliki seseorang .
Sebagai
mahluk individu , manusia mempunyai keinginan, kebutuhan , kebiasaan ,
cita-cita yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kontak social yang
bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama , sedangkan yang bersifat
negative mengarah pada suatu pertentangan bahkan sama sekali tidak menghasilkan
interaksi social.
Interaksi
social yang terjadi di antara manusia dapat berupa kerja sama , persaingan ,
akomodasi dan juga berbentuk pertentangan atau pertikaian.
B. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Manusia
sebagai mahluk individu , manusia juga disebut sebagai mahluk social yang
berarti manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain , atau dengan kata lain
manusia tak kan bisa hidup tanpa bantuan orang lain dengan demikian kita
senantiasa saling bekerja sama demi kelangsungan hidup ini. Kemudian interaksi
ini berbentuk kelompok di sebut juga dengan ZOON POLITICON.
Istilah
terserbut pertama kali di kemukakan oleh Aristoteles yang artinya manusia
sebagai binatang politik. Sifat berkelompok pada manusia di dasari pada
kepemilikan kemampuan untuk berkomunikasi , mengungkapkan rasa dan kemampuan
untuk saling bekerja sama. Selain itu
juga adanya kepemilikan nilai pada manusia untuk hidup bersama dalam kelompok ,
antara lain : nilai kesatuan , nilai solidaritas, nilai kebersamaan , dan nilai
berorganisasi.Nilai adalah prinsip-prinsip dasar yang di anggap paling baik ,
paling bermakna , paling berguna , paling menguntungkan dan paling dapat
mendatangkan kebiasaan bagi manusia.
Pengelompokan
manusia menjadi berbagai macam bentuk perilaku berkelompok tersebut di sebabkan
oleh banyak factor. Menurut Smelser , factor determinan dari perilaku kolektif
manusia adalah :
a. Kesesuaian
structural yaitu stuktur social masyarakat dapat menjadi factor penunjang atau
penghambat munculnya perilaku berkelompok manusia , dalam kenyataannya
masyarakat tradisional yang sederhana lebih sulit melahirkan perilaku
berkelompok di bandingkan dengan masyarakat modern.
b. Ketegangan
structural yaitu pencabutan hak dan
kekhawatiran akan hilangnya sesuatu sebagai penyebab timbulnya perilaku
berkelompok manusia , perasaan adanya ketidakadilan mendorong banyak orang untuk melakukan
tindakan ekstrim , kelas social bawah , kelompok minoritas tertekan , kelompok
yang hasil jerih payahnya terancam , serta kelompok social atas yang khawatir
akan kehilangan hak-hak istimewanya merupakan manusia yang secara sruktural
berkemungkinan melahirkan perilaku kolektif.
c.
Kemunculan dan penyebaran suatu pandangan atau ajaran bisa
menjadi pemicu munculnya perilaku kolektif manusia.
d.
Adanya factor pemercepat , yaitu perilaku ucapan dan gerakan
yang menjadi pemicu munculnya perilaku kolektif , contoh desas desus dan issu
bisa menjadi alasan pemercepat munculnya perilaku kolektif.
e.
Mobilitas tindakan , perilaku kolektif manusia sering di
koordinir oleh pemimpin kelompok yang memulai , menyarankan dan mengarahkan
suatu kegiatan kolektif manusia.
f.
Control social masyarakat , semua perilaku kolektif manusia
baik yang meruasak maupun yang membangun pada dasarnya banyak di pengaruhi oleh
kinerja dari lembaga control social masyarakat
seperti pemimpin , polisi , propaganda dan berbagai lembaga control
social lain yang ada dalam masyarakat.
C. INTERAKSI SOSIAL
Interkasi
social merupakan hubungan-hubungan social yang dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang-perorangan , antara kelompok-kelompok manusia , maupun antara
perorangan dengan kelompok.
Dari pengertian tersebut , dapat di bedakan pola-pola
interaksi social dalam kehidupan sehari-hari , yaitu dalam wujud sebagai
berikut :
a.
Interaksi social antar individu
Apabila dua individu bertemu , proses interaksi pun akan di
mulai pada saat mereka saling tegur , berjabat tanagn , dan berkomunikasi.
b.
Interaksi social antara individu dan kelompok
Wujud interaksi social semacam ini dapat di tunjukan pada
contoh seorang guru yang mengadakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Pada
tahap awal guru akan mencoba menguasai kelasnya sehingga proses interaksi
social akan berlangsung dan berjalan seimbang antara guru dan kelompok.
c.
Interaksi social antar kelompok manusia
Bentuk interaksi semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan
individu dalam kelompok merupakan suatu kesatuan dan berhubungan dengan
individu dalam kelompok lain.
Dari pola-pola interaksi tersebut dapat di simpulkan bahwa
interaksi social mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
2. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan
symbol-simbol
3. Adanya dimensi waktu yang meliputi masa lalu , masa kini dan
masa yang akan datang
4. Adanya tujuan yang akan di capai dari hasil hasil interaksi
social tersebut.
D. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL
Menurut
Soejono Soekanto , minimal ada empat factor pendorong terjadinya interaksi
social dalam masyarakat yaitu Imitasi , Sugesti , Identifikasi , Simpati.
a.
Imitasi
Imitasi adalah proses peniruan tingkah laku orang lain untuk
di terapkan pada diri seseorang yang meniru proses tersebut. Contoh : orang
akan meniru orang lain yang di anggap memiliki daya pesna lebih tinggi dan
pantas untuk di tiru , seperti cara berpakaian , bergaul , bertingkah dan
berpidato.
b.
Sugesti
Sugesti adalah suatu pendapat , saran , pandangan atau sikap
yang di erikan seseorang kepada orang lain dan di terima tanpa di sertai daya
kritik. Pada umumnya sugesti di peroleh dari hal-hal berikut :
1. Orang yang berwibawa seperti ulama , kyai , dai , orang tua
dan pemimpin Negara
2. Orang yang mempunyai kedudukan tinggi , seperti presiden ,
wakil presiden , panglima TNI , gubernur , bupati dan lain sebagainya.
3. Kelompok selebriti seperti artis film , penyanyi , penari.
4. Iklan di media massa , bak media cetak maupun elektronik.
5. Kelompok mayoritas atau yang berkuasa terhadap kelompok
minoritas yang di kuasai.
c.
Identifikasi
Identifikasi merupakan suatu
kecendrungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.
Identifikasi mempunyai sifat lebih mendalam daripada imitasi , karena
kepribadian seseorang seseorang dapat terbentuk melalui proses ini.
d.
Simpati
Simpati adalah proses dimana
seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Dalam proses ini perasaan seseorang
memegang peranan sangat penting karena ia merasakan bahwa dirinya seolah-olah
berada di keadaan yang di alami orang lain dan merasakan apa yang di
lakukan , bahkan yang di derita oleh
orang lain.
E. SYARAT-SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
A. Kontak social
Kata kontak berasal dari bahasa latin yaitu con atau cum
yang berarti “bersama-sama” , dan kata tango yang berrati “menyentuh”. Dengan
demikian kata kontak social berarti bersama-sama menyentuh.
Kontak social di bedakan menjadi 3 bentuk :
1. Antar orang perorang
Proses
ini berlangsung dalam kehidupan setiap keluarga , dan di mulai dengan proses
sosialisasi yang di lakukan oleh anak-anak kecil yang sedang mempelajari kebiasaan dalam
keluarga , norma-norma yang berlaku serta nilai-nilai social yang di anut oleh
keluarga tersebut.
2. Antara individu dan suatu kelompok manusia
Proses
ini dapat terjadi apabila seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya
berlawanan dengan norma-norma masyarakat. Misalnya , suatu partai politik
memaksa anggota-anggotanya untuk menyesuaikan diri denan ideology dan program
kerjanya.
3. Antara satu kelompok manusia dengan kelompok manusia yang
lain
Hal
ini dapat terjadi antara dua partai politik yang mengadakan kerja sama untuk
mengalahkan partai politik yang lain di dalam suatu pemilu.
Dalam
kehidupan sehari-hari , kontak social dapat di lakukan dengan berbagai cara ,
diantaranya ialah :
1. Kontak social yang di lakukan berdasarkan cara-cara
komunikasinya . terdiri atas :
a. Kontak langsung , yaitu pihak komunikator menyampaikan
pesannya secara langsung kepada orang lain , baik melalui tatap muka maupun
melalui alat bantu komunikasi . contoh , presiden RI berjabat tangan dengan
tamu Negara lain dalam suatu pertemuan.
b. Kontak tidak langsung , yaitu pihak komunikator menyampaikan
pesannya kepada pihak lain melalui pihak ketiga. Contohnya , seseorang
mengirimkan uang dan berita kepada saudaranya melalui bantuan kantor pos.
2. Kontak social berdasarkan terjadinya proses komunikasi , di
bedakan menjadi dua yakni :
a. Kontak primer
Kontak
ini terjadi apabila seseorang mengadakan hubungan secara langsung dan bertatap
muka , seperti berjabat tangan , saling senyum dan saling menyapa .
b. Kontak sekunder
Merupakan
kontak social yang memerlukan suatu perantara . kontak social semacam ini dapat
di bedakan menjadi :
1. Kontak sekunder langsung , yaitu hubungan yang di lakukan
dengan menggunakan bantuan alat-alat komunikasi langsung seperti telepon ,
telegraf , radio , dan televisi.
2. Kontak sekunder tidak langsung , yaitu kontak social yang
memerlukan bantuan pihak ketiga , seperti bantuan teman untuk diperkenalkan
dengan seseorang
B. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu tafsiran seseorang terhadap perilaku
orang yang berwujud pembicaraan , gerak-gerik badaniah , sikap maupun
perasaan-perasaan tertentu yang ingin di sampaikan oleh orang yang bersangkutan
dan kemudian orang tersebut memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin di
sampaikannya.
F. SOSIALISASI
Pengertian sosialisasi menurut beberapa ahli antara lain
sebagai berikut :
1.
Bruce I. Cohen
Sosialisasi adalah proses dimana manusia mempelajari tata
cara kehidupan dalam masyarakatnya , untuk memperoleh kepribadian dan membangun
kapasitas untuk berfungsi , baik sebagai individu maupun sebagai anggota
kelompok .
2.
Charlotte Buchler
Sosialisasi merupakan proses yang membantu yang dilakukan
melalui belajar dan menyesuaikan diri , bagaimana cara hidup dan cara berfikir
kelompoknya.
3.
Karel I. Veeger
Sosialisasi merupakan proses pada seseorang yang sedang
belajar menjadi anggota masyarakat.
4.
Soerjono Soekanto
Sosialisasi merupakan proses dimana anggota masyarakat yang
baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat . dimana dia menjadi
anggotanya.
Dapat di simpulkan dari beberapa pengertian sosialisasi para
ahli , sosialisasi adala suatu proses ketika anggota masyarakat yang baru
mempelajari nilai-nilai dan norma-norma masyarakat , dimana ia menjadi anggota
kelompoknya sehingga seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk
berprilaku sesuai dengan perilaku yang di harapkan oleh kelompoknya.
G. PERAN NILAI DAN NORMA SOSIAL DALAM PROSES SOSIALISASI
Nilai dan norma social mempunyai kedudukan penting dalam
masyarakat. Oleh karena itu , nilai dan norma harus di junjung tinggi , di bina
dan di pertahankan sehingga keberadaannya tidak di remehkan dan terancam punah.
Untuk mempertahankan itu , setiap individu dalam masyarakat
harus memahani nilai dan norma social tersebut kemudian melaksanakan dan
mematuhinya sehingga keteraturan di dalam masyarakat akan terwujud.
v CIRI-CIRI NILAI SOSIAL
1. Di pelajari melalui sosialisasi
2. Di sebarkan dari individu yang satu ke individu yang lainnya
, yang merupakan warga masyarakat.
3. Merupakan hasil interaksi antar warga masyarakat
4. Mempengaruhi perkembangan diri seseorang
5. Pengaruh dan nilai tersebut berbeda pada setiap anggota
masyarakat
6. Berbeda antara kebudayaan yang satu dan kebudayaan yang lain
H. FUNGSI NILAI DAN NORMA SOSIAL
A. FUNGSI NILAI SOSIAL
Nilai
social memiliki fungsi , yaitu sebagai berikut :
1.
Sebagai pelindung
Dalam hal ini hanya nilai-nilai pokok yang daya pelindungnya
sangat besar merupakan nilai social yang berfungsi sebagai pelindung.
2.
Sebagai petunjuk arah dan pemersatu yaitu :
a. Memberikan seperangkat alat untuk menetapkan harga social
dari suatu kelompok
b. Mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku
c. Merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi
peranan sosialnya.
d. Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok atau
masyarakat
e. Sebagai alat pengontrol perilaku masyarakat
3.
Sebagai motivator
Nilai social berfungsi mendorong dan menuntun warga untuk
berbuat baik , karena nilai social yang luhur telah memunculkan harapan baik
dalam diri manusia
.
B. FUNGSI NORMA SOSIAL
Norma
social memiliki fungsi , yaitu sebagi berikut :
1. Sebagai factor perilaku yang memungkinkan seseorang untuk
menentukan lebih dulu bagaimana tindakannya akan di nilai oleh orang lain.
2. Sebagai aturan yang mendorong seseorang atau kelompok untuk
mencapai nilai-nilai social
3. Sebagai unsur pengendali
dalam hidup masyarakat
Dalam kehidupan sehari-hari terdaoat lima macam norma pokok
sebagai berikut :
1.
Norma agama , yaitu norma yang berhubungan dengan agama , di
dalamnya terdapatpetunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi umat-Nya , untuk
mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
2.
Norma kelaziman , yaitu aturan yang berhubungan dengan
kebiasaan masyarakat yang umumnya di lakukan , karena kebiasaan itu di anggap
baik dan sopan.
3.
Norma kesusilaan , yaitu berupa perintah yang datang dari
hati nurani , merupakan aturan yang berhubungan dengan perbuatan baik dan buruk
yang datang dari dalam hati nurani.
4.
Norma kesopanan , yaitu norma yang di anggap sebagai
tuntunan pergaulan sehari-hari dan merupakan aturan hidup dari pergaulan
sehari-hati dan merupakan aturan hidup dari pergaulan sekelompok masyarakat.
5.
Norma hukum , yaitu hukum resmi yang berlaku dalam
masyarakat pada suatu Negara yang di buat oleh pemerintah.
I. TAHAP-TAHAP DALAM PROSES SOSIALISASI
Proses sosialisasi terjadi melalui empat tahap , yaitu
sebagai berikut :
a.
Persiapan
Pada tahap ini anak mulai belajar mengambil peranan
orang-orang di sekelilingnya , terutama orang yang paling dekat dalam
keluarganya, seperti ayah , ibu , kakak , nenek dan saudara-saudaranya. Tahap
ini merupakan tahap yang paling baik bagi orang tua untuk menanamkan norma-norma
agama dalam mengisi jiwa anak yang masih balita.
b.
Meniru ( play stage )
Pada tahap kedua , anak tidak hanya menegtahui peranan yang
harus ia jalani , tetapi juga mengetahui peranan yang harus di jalankan orang
lain .
c.
Siap bertindak ( game stage )
Pada tahap ini , anak di anggap mampu mengambil peranan yang
di jalankan orang lain dalam masyarakat luas. Sebagai contoh , seorang siswa
yang juga anggota OSIS mampu memahami peranan yang di jalankan oleh pengurus
OSIS.
d.
Menerima norma ( Generalized other )
Pada tahap keempat ini , seorang anak telah siap menjalankan
peranan sebagai manusia seutuhnya. Ia mulai memiliki kesadaran akan tanggung
jawabnya. Apabila ai berhasil dengan baik , ia akan mendapatkan pujian dari
masyarakat. Sebaliknya , apabila ia gagl , ia harus siap mendapat sanksi dari
masyarakat.
Ada tiga proses penting dari sosialosasi dalam membentuk
suatu perilaku yaitu sebagai berikut :
a. Dalam proses sosialosasi itu sseorang mendapatkan bayangan
dirinya . bayangan diiri ini timbul setelah memperhatikan pandangan, penilaian
dan perilaku orang lain terhadap dirinya.
b. Proses sosialosasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang
yang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa yang harus di lakukan agar dapat memperoleh
pujian dan rasa cinta dari orang lain.
c. Proses sosialosasi pada akhirnya membnetuk kedirian manusia
itu dengan jalan membangun suatu ego. Ego secara umum dapat di katakan sebagai
fungsi pengontrol yang integrative dalam kedirian seseorang. Ego dapat
dikatakan dengan hati nurani.
J. JENIS SOSIALISASI
Sosialosasi merupakan suatu proses yang berlangsung
sepanjang hayat. Robert M.Z. Lawang menggolongkan proses sosialisasi menjadi
dua macam, yaitu :
a.
Sosialisasi Primer
Sosialisasi primer merupakan proses sosialisasi yang terjadi
pada tahap awal dalam lingkungan keluarga yang di alami seorang individu sejak
kecil saat ia mulai berkenalan dengan masyarakat.
Proses sosialisasi ini terjadi ketika seorang anak berusia
sekitar 0-4 tahun. Peranan keluarga dalam sosialosasi ini sanagtlah penting.
Orang tua harus mampu memberikan bimbingan dan arahan agar kelak dapat
menyesuaikan diri dalam kelompoknya, baik dalam keluarga , sekolah maupun
masyarakat.
b.
Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah Sosialisasi tahap kedua yang
terjadi di luar lingkungan keluarga , dimana individu yang sudah di
Sosialisasikan di perkenalkan ke dalam sector baru. Dengan kata lain ,
Sosialisasi sekunder merupakan proses Sosialisasi yang terjadi setelah
Sosialisasi primer dan berlangsung hingga akhir hayatnya.
K. TIPE-TIPE SOSIALISASI
a. Sosialisasi formal
Sosialisasi
ini berlangsung melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang
berlaku dalam Negara seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.
b. Sosialisasi informal
Sosialisasi
ini berlangsung melalui interaksi secara informal atau bersifat kekeluargaan ,
seperti antara teman , sahabat , dan kelompok social lain yang ada di
masyarakat.
L. MEDIA ( AGEN ) SOSIALISASI
a.
Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama bagi seseorang
dalam mengalami proses Sosialisasi . Dalam keluarga , sejak kecil seseorang di
ajarkan dasar-dasar pola pergaulan yang baik. Dengan begitu, anak pun menjadi
tau dan memahami bagaimana ia harus berperilaku di tengah-tengah masyarakat.
b.
Sekolah
Proses Sosialisasi di sekolah di mulai ketika anak berusia
5-6 tahun. Dalam hal ini, sekolah mengajarkan pengetahuan dan keterampilan
untuk mempengaruhi perkembangan intelektual dan mengajarkan tata tertib pada
anak.
c.
Media massa
Media masaa merupakan media komunikasi yang dapat
mengjangkau sejumlah besar orang. Media masaa juga merupakan media sosialisasi
yang berpengaruh terhadap perilaku masyarakatnya, tang terdiri atas media cetak
dan media elektronik. Media massa juga mempengaruhi perkembangan kepribadian
seseorang, terutama dengan pesatnya perkembangan teknologi.
d.
Teman sepermainan
Teman sepermainan merupakan teman yang biasanya memiliki unsure
yang sebaya denganmu , mungkin mereka teman sekolah atau tetangga dekat rumah.
M. TUJUAN
POKOK SOSIALISASI
Dengan Sosialisasi setiap individu diharapkan dapat :
1.
Menyesuaikan perilaku yang di harapkan dan di anggap baik
masyarakat
2.
Mengenal dirinya dan mengembangkan segala kemampuan dengan
lingkungan sosialnya,
3.
Mampu menjadi anggota masyarakat yang baik sehingga berguna
bagi dirinya dan masyarakat
4.
Memperoleh konsep tentang dirinya
5.
Menanamkan kepada seseorang nilai-nilai kepercyaan poko yang
ada di masyarakat
6.
Membantu seseorang mengendalikan fungsi-fungsi organic
N. KEPRIBADIAN
Pengertian kepribadian menurut para
ahli sangat beragam , tergantung dari sisi para ahli memandang. Istilah kepribadian
, ada yang memaknai sebagai keterampilan atau kecakapan social yang baik.
Kepribadian individu di nilai berdasarkan kemampuan memperoleh reaksi-reaksi
positif dari berbagai orang dalam berbagai keadaan .
Kepribadian juga di artikan sebagai
sifat hakiki seseorang yang tercermin pada sikap dan perilakunya yang
membedakan dirinya dengan orang lain.
Sumadi
Suryabrata mendefinisikan kepribadian sebagai
suatu kebulatan yang terdiir aspek-aspek jasmaniah dan rohaniah , bersifat
dinamik dalam hubungannya dengan lingkungan , khas , berbeda dengan orang-orang
lain , dan berkembang di pengaruhi oleh factor-faktor yang berasal dari dalam
dan luar diri.
Allport member pengertian kepribadian dengan menyebutkan
sebagai definisi bio-sosial dan definisi bio-fisik , secara utuh.
Dengan demikian dapat disimpulkan, kepribadian merupakan
sesuatu yang member tata-tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah
laku berbeda-beda yang di lakukan oleh individu.
Dasar pokok perilaku manusia adalah fakto-faktor biologis
dan fsikologis. Factor biologis dapat mempengaruhi kepribadian secara langsung
, misalnya seorang yang mempunyai badan yang lemah cenderung mempunyai sifat
rendah diri yang tinggi. Begitu juga sebaliknya.
Beberapa factor biologis yang mempengaruhi kepribadian
manusia adalah system saraf, watak , seksual , proses pendewasaan , dan juga
kelainan biologis .
Sedangkan factor psikologis
yang dapat mempengaruhi kepribadian manusia adalh unsure temperamen , kemampuan belajar ,
perasaan , keterampilan , keinginan dan lain sebagainya.
O. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN
Pembentukan kepribadian merupakan suatu proses dalam hidup
bermasyarakat . kepribadian terdiri atas tiga unsure pembentuknya, yaitu
sebagai berikut :
a. Pengetahuan
Merupakan
unsure-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seorang manusia yang sadar dan
secara nyata terkandung di dalam otaknya. Unsure pengetahuan seorang individu
yang sadar meliputi seluruh penggambaran , persepsi , pengamatan , konsep dan
fantasi.
b. Perasaan
Adalah
suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang di nilai sebagai keadaan positif
atau negative akibat pengaruh dari pengetahuannya.
c. Dorongan naluri
Ada
tujuh macam dorongan naluri yaitu sebagai berikut :
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup
b. Dorongan sense atau perasaan manusia
c. Dorongan untuk berusaha dalam mencari makan
d. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesame
manusia
e. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya
f. Dorongan dalm mewujudkan atau menciptakan keindahan
g. Dorongan untuk berbakti
P. FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI DASAR KEPRIBADIAN
Dengan
proses sosialisasi , individu berkembambang menjadi suatu pribadi . pribadi
tersebut merupakan kesatuan integral dari sifat-sifat individu yang berkembang
melalui proses sosialisasi.
Menurut
F.G robins ada lima factor yang menjadi dasar terbentuk kepribadian ,
a. Sifat dasar
Merupakan
keseluruhan poensi-potensi yang di warisi oleh seseorang ayah maupun ibu ,
sifat dasar tersebut di peroleh pada saat konsepsi .
b. Lingkungan prenatal
Merupakan
lingkungan dalam kandungan ibu. Pada periode ini , individu mendapatkan
pengaruh-pengaruh tidak langsung dari ibu. Pengaruh-pengaruh itu antara lain :,
a. Struktur tubuh ibu merupakan kondisi yang mempengaruhi
pertumbuhan bayi dalam kandungan
b. Beberpa jenis penyakit seperti diabetes , kanker , secara
tidak lngsung berpengaruh tehadap perkembangan mental , penglihatan , dan
pendengaran si bayi.
c. Gangguan pada kelenjar endokrin , kelenjar ini merupakan
kelenjar yang tidak mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil sekresinya. Gangguan ini dapat mengakibatkan
ketrbelakangan perkembanagn anak.
d. Shock pada saat
melahirkan dapat mempengaruhi keadaan pada anak. Hal ini mengakibatkan
kelainan pada si anak .
c. Perbedaan perorangan atau perbedaan individu
Perbedaan
ini meliputi perbedaan-perbedaan cirri fisik , seperti warna mata , warna kulit
, warna rambut , bentuk badan , ciri-ciri peroranagn dan social.
d. Lingkungan
Merupakan
segala kondisi di sekeliling individu yang mempengaruhi proses sosialisasi.
Lingkungan dapat di bedakan menjadi tiga , yaitu sebagai berikut :
1. Lingkungan alam
Lingkungan
alam merupakan keadaan flora dan fauna serta iklim di sekitar individu.
2. Lingkungan kebudayaan
Merupakan
cara hidup masyarakat tempat individu itu hidup. Kebudayaan itu mempunyai aspek
material , dan aspek nonmaterial.
3. Manusia lain dan masyarakat
Pengaruh
manusia lain dan masyarakat dapat mendorong atau justru membatasi proses
sosialisasi.
e. Motivasi
Merupakan
kekuatan dari dalam individu yang mendorong indvidu tersebut untuk berbuat
sesuatu. Dorongan adalah ketidakseimbangan dalam diri individu.
Q. FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN
Empat factor penting yang menentukan kepribadian , yaitu
sebagai berikut :
1.
Warisan biologis
Sifat-sifat biologis manusia yang bersifat warisan
memberikan andil besar pada tahap pertama perkembangan kepribadian sesorang.
2.
Lingkungan alam
Factor ini turut pula menentukan corak kepribadian seseorang
, hal ini dikarenakan lingkungan menetukan tingkat kebutuhan yang harus di
capai untuk memenuhi kebutuhan pokok dan mempertahankan hidup ,
3.
Lingkungan kebudayaan
Lingkungan kebudayaan seseorang turut juga mempengaruhi pola
pembentukan kepribadian seseorang . untuk dapat hidup dan bergaul dengan
baik dalam satu kebudayaan tertentu,
semua masyarakat mengembangkan tipe kepribadian tertentu yang selaras dengan
kebudayaan mereka.
4.
Lingkungan social
Perkembangan kepribadian manusia sebagian besar merupakan
produk yang di peroleh dalam suatu kelompok.
Nilai , norma dan kepercayaan yang ada dalam suatu kelompok juga
membantu terbentuknya kepribadian.
R. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Berikut ini adalah pola hubungan interaksi social yang
bersifat assosiatif.
a. Kerja sama
Adalah
bergabungnya orang-perorangan atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan
bersama. Menurut Charles H.Cooley ,
kerja sama akan terjadi jika orang menyadari bahwa mereka mempunyai cukup
pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi
kepentingannya yang sama melalui kerja sama , kesadaran akan adanya
kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi.
Dapat
disimpulkan kerja sama terjadi karena di dorong oleh factor-faktor sebagai
berikut :
1. Adanya kesamaan rencana dan tujuan di antara individu
2. Adanya pengertian tentang perlunya kerja sama
3. Adanya kemampuan untuk menciptakan rencana dan
melaksanakannya
4. Adanya pengetahuan yang cukup dan pengendalian diri yang
memadai
5. Terdapat rencana yang baik , sistematis , dan mempunyai arah
serta tujuan
6. Terciptanya suasana yang menyenangkan di antara pelaku keja
sama.
Berdasarkan pelaksanaa, bentuk kerja sama dapat dibedakan
menjadi lima yaitu sebagai berikut :
1.
Bargaining , merupakan bentuk pelaksanaan perjanjian
mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih. Contoh ,
bargaining antara Indonesia , Jepang , dan korea selatan dalam pertukaran
komoditas bahan baku industry dengan hasil-hasil produksi dua Negara tersebut.
2.
Kooptasi , merupakan suatu proses penerimaan unsure-unsur
baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai
salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas
organisasi yang bersangkutan.
3.
Koalisi , merupakan kombinasi antara dua organisasi yang
mempunyai tujuan yang sama. Keadaan yang tidak stabil dapat di hasilkan koalisi
untuk sementara waktu. Hal ini di sebabkan karena dua buah organisasi atau
lebih kemungkinan mempunyai struktur yang tidak sama antara satu dan yang
lainnya.
4.
Joint venture , meruapakan kerja sama dalam pengusahaan
proyek-proyek tertentu dengan system bagi hasil.
5.
Kerukunan , mencakup gotong royong dan tolong menolong.
Gootng royong merupakan bentuk kerja sama tradisional pada masyarakat Indonesia
pada umumnya.
b. Akomodasi
Menurut
Kinball Young dan Raymond W.Mack , istilah akomodasi di gunakan dalam dua
pengertian , yaitu sebagai berikut :
1. Menunjuk pada suatu keadaan , yaitu suatu usaha menciptakan
keseimbanagn dalam interaksi antara individu maupun antara kelompok manusia
yang berkaitan dengan pelaksanaan norma social dan nilai social yang berlaku di
dalam masyarakat.
2. Menunjuk pada suatu proses , yaitu suatu usaha manusia untuk
meredakan suatu pertentanagn agar tercapai kestabilan kembali. Akomodasi
mempunyai tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan situasi yang di hadapinya
yaitu :
1. Untuk mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau
sekelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham
2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu
3. Untuk menciptakan kerja sama di antara kelompok social yang
hidupnay terpisah akibat perbedaan factor kebudayaan dan social psikologis
4. Mengusahakan pelebaran di antara kelompok-kelompok yang
terpisah.
Sebagai
suatu proses , akomodasi mempunyai beberapa bentuk , yaitu sebagai berikut :
1. Coercion , merupakan bentuk akomodasi yang prosesnya di
laksanakan karena adanya paksaan. Dalam coercion , salah satu pihak berada
dalam keadaan yang lemah bila di bandingkan dengan pihak yang lain.
2. Kompromi , dalam kompromi masing-masing pihak yang terlibat
saling mengurangi tuntutannya , agar tercapai suatu penyelesaian bersama ,
terhadap perselisihan yang ada.
3. Arbitrase , merupakn cara untuk mencapai kompromi dengan
jalan meminta bantuan pihak ketiga yang di pilih oleh kedua belah pihak atau
oleh badan yang kedudukannya lebih tinggi daripada pihak-pihak yang bertikai.
4. Mediasi , merupakan suatu cara menyelesaikan konflik
menyerupai aebritase dengan jalan , meminta bantuan pihak ketiga yang netral
dan bertindak sebagai penasihat tanpa mempunyai wewenang untuk memberikan
keputusan,
5. Konsiliasi , merupakan suatu usaha mempertemukan keinginan –
keinginan pihak yang bertikai untuk mencapai persetujuan bersama. Bentuk
konsiliasi ini lebih lunak dibandingkan coercion karena membuka kesempatan bagi
pihak-pihak yang bersangkutan untuk mengadakan asimilasi atau penyesuaian.
6. Toleransi , merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa adanya
persetujuan formal dalam wujud saling menghargai , saling menghormati , dan
tidak saling curiga. Toleransi kadang-kadang timbul secara tidak sengaja , ini
di sebabkan karena adanya watak orang-peroranagn atau kelompok manusia untuk menghindarkan
diri dari perselisihan.
7. Stalemate , bentuk akomodasi dimana masing-masing pihak yang
terlibat konflik karena kekuatannya seimbang , kemudian terhenti pada suatu
titik tertentu untuk tidak melakukan pertentangan.
8. Ajudikasi , merupakan suatu bentuk penyelesaian konflik
melalui pengadilan. Contoh , penyelesaian konflik kepemilikan pulai Ligitan dan
Sipadan antara Malasya dan Indonesia yang di menangkan oleh malasya melalui
mahkamah internasional.
c. Asimilasi , merupakan suatu proses social yang di tandai dengan adanya
usaha untuk mengurangi perbedaan yang terdapat di anatara individu atau
kelompok dan usaha untuk mempertinggi kesatuan tidak , sikap , serta
proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Menurut Koentjaraningrat
,asimilasi akan terjadi apabila terdapat :
1. Kelompok manusia yang berbeda kebudayaan
2. Pergaulan yang berlagsung secara intensif dan dalam jangka
waktu yang panjang di antara kelompok-kelompok masyarakat.
3. Kebudayaan dari masing-masing kelompok masyarakat yang
bertemu kemudian mengalami perubahan dan saling menyesuaikan diri.
Proses
asimilasi dapat terhambat karena factor-faktor sebagai berikut :
1. Terisolirnya kehidupan suatu golongan tertentu , misalnya
golongan minoritas
2. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang sedang
dihadapi
3. Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang
sedang di hadapi. Perasaan ini timbul karena sering timbul prasangka-prasangka
terhadap kebudayaan lain.
4. Munculnya sikap etnosentris, yaitu perasaan bahwa kebudayaan
kelompoknyansendiri di anggap lebih unggul daripada kebudayaan golongan lain.
5. Perbedaan warna kulit dan ciri-ciri fisik yang mencolok
sifatnya.
6. Adanya perasaan yang tertanam kuat bahwa seseorang terikat
pada kelompok dan kebudayaan kelompoknya sendiri
7. Apabila golongan minoritas mengalami gangguan dari golongan
yang berkuasa yang menyebabkan timbulnya kebencian dari golongan minoritas
terhadap golongan mayoritas walaupun sebelumnya proses asimilasi antara mereka
sudah terjalin.
d. Akulturasi , menurut Koentjaraningrat akulturasi terjadi
apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu di hadapkan dengan
unsure-unsur kebudayaan asing , sehingga unsure-unsur kebudayaan asing itu
lambat laun di terima dan di olah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayaan itu.
BENTUK
– BENTUK INTERAKSI SOSIAL YANG MENGHAMBAT TERCIPTANYA LEMBAGA , KELOMPOK , DAN
ORGANISASI KELOMPOK .
a.
Persaingan ( kompetisi ) , merupakan suatu proses social
yang di tandai dengan adanya persaingan antar individu maupun kelompok dalam
mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan dengan cara menarik perhatian
atau mempertajam prasangka tanpa menggunakan ancaman dan kekerasan.
Persaingan di hasilkan dalam beberapa bentuk , yaitu sebagai
berikut :
1. Persaingan di bidang ekonomi , biasanya timbul ketika jumlah
persediaan yang terbatas tdak seimbang dengan
jumlah konsumen yang besar.
2. Persaingan untuk memperoleh kedudukan dan peranan ,
persaingan ini timbul karena adanya keinginan-keinginan dari tiap-tiap
orang untuk mempunyai kedudukan dan
peranan yang lebih tinggi dari kedudukan dan peranan yang di milikinya sekarang
3. Persaingan kebudayaan , keagamaan , pendidikan dan lembaga
kemasyarakatan.
4. Persaingan ras yang terjadi karena perbedaan warna kulit ,
bentuk tubuh dan corak rambut.
Persaingan
pun mempunyai beberapa fungsi yaitu :
1. Menyalurkan keinginan individu dan kelompok yang bersifat
kompetitif,
2. Merupakan alat untuk mengadakan seleksi berdasarkan
nkeahlian dan kemampuan seseorang untk mendudukannya pada kedudukan dan peranan
tertentu
3. Sebagai alat untuk menyaring golongan fungisional sehingga
tercipta pembagian kerja yang efektif ,
4. Menyalurkan keinginan , kepentingan individu atau kelompok
serta nilai-nilai dengan baik
Dengan
demikian , persaingan akan menghasilkan :
1.
Perubahan kepribadian seseorang , persaingan dapat
memperluas pandanagn pengertian dan pengertahuannya.
2.
Terciptanya solidaritas kelompok , persaingan yang jujur
akan menciptakan solidaritas dalam kelompok , dimana masing-masing individu
akan menyesuaikan diri dengan individu lainnya dalam satu kelompok diri
sehingga tercapai keserasian.
3.
Terjadinya disorganisasi
, persainagn seringkali menyebabkan perubahan-perubahan dalam
masyarakat.
b.
Kontravensi , merupakan suatu bentuk proses social yang
berada di antara persaingan dan persaingan dan pertikaian serta di tandai
dengan adnya gejala-gejala ketidakpastian mengenai diri seseorang .
Kontravensi adalah suatu sikap mental yang tersembunyi
terhadap orang lain atau terhadap unsure-unsur kebudayaan golongan tertentu.
Kontravensi dibagi dalam tiga tipe , yaitu sebagai berikut :
1. Kontravensi antarmasyarakat
2. Antagonis keagamaan
3. Kontravensi
inetelektual antara yang berlatar belakang pendidikan tinggi dan
pendidikan rendah .
c.
Pertentangan ,
merupakan suatu proses social yang di lakukan oleh seorang individu ,maupun
kelompok yang beruasaha mencapai tujuan tertentu dengan cara menantang pihak
lawan melalui ancaman maupun kekerasan.
Factor-faktor yang menyebabkan
terjadinya pertentangan adalah sebagai berikut :
1. Adanya perbedaan pendirian dan perasaan di antara individu
2. Adanya perbedaan latar belakang kebudayaan yang berpengaruh
pada perkembangan kepribadian seseorang
3. Perbedaan kepentingan antarindividu maupun kelompok di
bidang ekonomi , social , dan politik.
4. Akibat perubahan social yang berlangsung dengan cepat yang akan mengubah nilai masyarakat yang ada
dalam masyarakat
Pertentangan terdiri dari beberapa bentuk yaitu ,
1. Pertentangan pribadi
2. Pertentangan rasial , misalnya antara kulit hitam dan kulit
putih
3. Pertentanagn politik , misalnya antara dua Negara yang
berdaulat
4. Pertentangan antarkelas social , misalnya antara pengusaha
dan buruh
5. Pertentangan yang bersifat internasional
Akibat-akibat dari terjadinya pertentangan adalah sebagai
berikut :
1.
Bertambahnya solidaritas kelompok
2.
Terjadinya perubahan kepribadian seseorang
3.
Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia , terutama
jika pertentangan berbuntut pada peperangan
4.
Goyah dan retaknya persatuan kelompok .
Bentuk interaksi social berdasarkan di lingkungan sekitar
adalah :
1.
Interaksi primer, merupakan interaksi yang dilakukan secara
langsung dengan bertatp muka seperti berjabat tangan , dan saling menyapa.
2.
Interaksi sekunder , merupakan interaksi social yang di
laksanakan dengan bantuan perantara. Interaksi social di bedakan menjadi 2
yaitu :
a. Sekunder langsung , adalah hubungan yang di lakukan
dengan menggunakan bantuan alat-alat
komunikasi langsung seperti telepon ,radio dan televise
b. Sekunder tak langsung , yaitu interaksi social yang
memerlukan bantuan pihak ketiga , seperti bantuan teman untuk di perkenalkan
dengan seseorang .
KEBUTUHAN MANUSIA
KEBUTUHAN MANUSIA
Kebutuhan adalah keinginan
manusia terhadap suatu barang dan jasa dalam usahanya untuk mempertahankan
kehidupannya dimana pemuasannya dapat bersifat jasmani dan rohani . Keinginan
merupakan suatu hal yang ingin kita miliki , namun apabila kita tidak berhasil
mendapatkannya maka kelangsungan hidup kita sebagai manusia tidak akan
terancam.
Kebutuhan
manusia itu tidak terbatas , baik jumlah maupun macamnya. Hal ini disebabkan
oleh beberapa factor berikut ini yaitu :
1.
Karena
kodrat manusia
Sudah menjadi
kodrat bahwa manusia mempunyai sifat
yang selalu merasa kekurangan saja dan semakin meningkatnya sarana yang di
miliki semakin banyak pula kebutuhan yang di rasakan belum terpenuhi.
2.
Factor
alam dan lingkungan
Struktur alam
tempat manusia itu berada mendorong manusia itu untuk bertindak atau berbuat
menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya.
3.
Factor
lingkungan masyarakat
Lingkungan
masyarakat merupakan factor dominan. Sebagai penyebab tidak terbatasnya
kebutuhan manusia itu.
4.
Factor
perdagangan internasional
Akibat dari
pesatnya perdagangan luar negeri atau internasional , maka semakin banyaknya
barang-barang luar negeri yang masuk ke negeri kita sendiri , yang menyebabkan
kebutuhan dalam negeri baik kebutuhan Negara maupun kebutuhan masyarakatnya
meningkat dengan pesat.
5.
Factor
demonstrasi effect
Sebagai akibat
dari lancarnay perdagangan internasional , bukan hanya barang saja yang masuk
ke dalam negeri namun kebudayaannya pun ikut berperan ke dalamnya. Yang biasa
di sebut dengan Demonstrasi effect yaitu sifat atau kebiasaan meniru tingkah
laku orang lain atau yang di lihatnya. Misalnya mode pakaian , rambut dan
lain-lain.
MACAM – MACAM KEBUTUHAN
Macam-macam kebutuhan dapat di
bedakan sebagai berikut :
a.
Kebutuhan
menurut intesitas kegunaan
1.
Kebutuhan
primer , merupakan kebutuhan yang harus di penuhi oleh manusia yang
menginginkan hidup layak. Kata primer berasal dari bahasa latin “primus” yang
berarti pertama . jadi kebutuhan primer adalah kebutuhan yang pertama atau
utama. Misalnya seperti makanan , minuman , pakaian , kesehatan , pendidikan
dan perumahan.
2.
Kebutuhan
sekunder , kata sekunder berasal dari bahasa latin “Secundus” yang artinya
keua. Kebutuhan ini berbeda antara orang satu dengan yang lainnya. Misalnya
mobil bagi orang yang penghasilannya tinggi merupakan kebutuhan sekunder ,
namun bagi orang yang penghasilannya rendah , itu merupakan barang yang sangat
mewah.
3.
Kebutuhan
tersier , terseier berasal dari bahasa
latin “lertius” yang artinya ketiga. Jadi tingkat pemenuhannya setelah kebutuhan utama dan kedua.
4.
Kebutuhan
kwarter , merupakan kebutuhan yang hanya bisa di penuhi oleh orang-orang
tertentu saja. Contoh perabotan mewah , lukisan mahal , maupun koleksi
alat-alat rumah atngga yang mahal.
b.
Kebutuhan
menurut waktu pemenuhan
1.
Kebutuhan
sekarang , merupakan kebutuhan yang harus di penuhi sekarang juga dan tidak
dapat di tunda . misalnya obat bagi orang yang sakit, makanan bagi anak-anak
yang kelaparan .
2.
Kebutuhan
masa yang akan datang , merupakan kebutuhan yang pemenuhannya di lakukan di
kemudian hari dan dapat di tunda karena tidak mendesak. Contohnya menabung .
c.
Kebutuhan
menurut sifatnya
1.
Kebutuhan
jasmani , kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik , yaitu menjaga
penampilan dan kesehatan. Misalnya denagn berolah raga , mengkonsumsi makanan
dan minuman yang sehat , beristirahat yang cukup dan lain-lain.
2.
Kebutuhan
rohani , merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan jiwa. Antara
lain beribadah menurut agama yang di anutnya , bersosialisasi , rekreasi dan
hiburan , menikmati dan melakukan aktivitas seni dan sebagainya.
d.
Kebutuhan
menurut subjeknya
1.
Lebutuhan
individual , merupakan kebutuhan perseorangan atau individu. Kebutuhan ini
berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya. Misalnya seorang sekretaris
membutuhkan alat tulis , computer , telepon dan lain-lain. Sedangkan seorang tukang kayu membutuhkan
gergaji , paku , palu dan lain sebagainya.
2.
Kebutuhan
kolektif atau kelompok, kebutuhan ini di manfaatkan untuk kepentingan bersama.
Misalnya jalan , jembatan , rumah sakit , tempat rekreasi dan sebagainya.
e.
Kebutuhan
menurut social budaya
1.
Kebutuhan
social , merupakan kebutuhan yang timbul karena menusia harus hidup bersama
dengan manusia lainnya. Misalnya :
berpakaian dinas , kendaraan bermotor dan bersepatu
2.
Kebutuhan
psikologis , merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan sifat rohani manusia,
misalnya kebutuhan akan rasa aman , di hargai sesame manusia dan kebutuhan akan
ketentraman hati.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEINGINAN MANUSIA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN.
Keinginan
manusia dalam memenuhi kebutuhan berbeda-beda sesuai dengan factor yang
mempengaruhinya. Factor yang mempengaruhi manusia dalam memenuhi kebutuhannya
adalah sebagai berikut :
a.
Lingkungan
alam, contoh orang yang tinggal di daerah pegunungan akan memakai pakaian yang
tebal
b.
Mode.
Bentuk rumah pakaian dan perhiasan di sewakan dengan mode yang sedang menjadi
kegemaran masyarakat sekarang ini
c.
Peradaban.
Pada masa awal kemerdekaan , orang tidak membutuhkan telepon seluler , akan tetapi semacam itu sekarang merupakan suatu kebutuhan.
Pada masa awal kemerdekaan , orang tidak membutuhkan telepon seluler , akan tetapi semacam itu sekarang merupakan suatu kebutuhan.
d.
Adat
istiadat
Adat istiadat suatu daerah berbeda dengan daerah lain. Misalnya upacara perkawinan orang jawa dengan orang bali berlainan
Adat istiadat suatu daerah berbeda dengan daerah lain. Misalnya upacara perkawinan orang jawa dengan orang bali berlainan
e.
Mata
pencaharian. Masyarakat petani ingin memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan
mata pencahariannya. Misalnya bajak , cangkul , bibit dan sarana irigasi
f.
Pandapatan.
Misalnya si “B” karena pendapatannya meningkat , ia ingin membeli mobil . ia
ingin memnuhi kebutuhan atas barang yang semula tidak terbeli olehnya.
g.
Kebiasaan
konsumen. Contoh , orang yang di daerah Maluku dan irian jaya mempunyai
kebiasaan mengkonsumsi sabu.
BARANG/BENDA
SEBAGAI ALAT PEMENUHAN KEBUTUHAN MANUSIA
1.
Jenis-jenis
dan kegunaan benda pemuas kebutuhan
manusia.
Barang/benda
adalah segala sesuatu yang menjadi sarana , baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Jasa
adalah segala sesuatu yang dapat di pergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia yang tidak berwujud.
Alat
atau jenis pemenuhan kebutuhan manusia yang berupa barang dapat dibedakan
menjadi sebagai berikut :
a.
Dilihat
dari cara memperolehnya
1.
Barang
ekonomis
barang ekonomis dapat di bedakan menjadi 2 yaitu :
barang ekonomis dapat di bedakan menjadi 2 yaitu :
·
Barang
ekonomis yang berwujud , misalnya
makanan , pakaian , dan perumahan.
·
Barang
ekonomis tidak berwujud , misalnya jasa guru , dokter , dan satpam
2.
Barang
non ekonomis / barang bebas , merupakan barang yang tersedia dalam jumlah
berlimpah , sehingga tidak ada persoalan atas tidak memerlukan pengorbanan
untuk memperolehnya. Misalnya sinar matahari , udara dan angin.
b.
Dilihat
dari cara pemakaiannya
1.
Barang
substitusi (oengganti) , benda/barang yang dapat menggantikan barang/benda lain
di dalam penggunaannya . misalnya beras diganti dengan jagung
2.
Barang
komplemeter ( pelengkap) , barang/benda
yang baru mempunyai nilai guna , apabila dalam pemakaiannya digabungkan/dipakai
bersama. Misalnya jarum dengan benang
c.
Dilihat
dari segi sifatnya
1.
Barang
bergerak , merupakan barang-barang yang karena sifatnya atau karena penentuan
oleh UU di nyatakan sebagai barang bergerak seperti kendaraan , binatang (
karena sifatnya) dan hak-hak terhadap surat berharga (karena UU).
2.
Barang
tak bergerak , merupakan barang-barang yang karena sifatnya , tujuannya atau
penetapan UU di nyatakan sebagai barang todak bergerak. Misalnya bangunan
(karena sifatnya ) dan hak hipotok (karena UU).
d.
Dilihat
dari segi penggunaan
1.
Barang
konsumsi , merupakan barang yang dapat langsung di gunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Barang konsumsi dapat di bedakan menjadi 2 yaitu :
[] Barang konsumsi
tidak tahan lama , contoh : makanan
[] Barang konsumsi
tahan lama , misalnya pakaian dapat di gunakan lebih dari satu kali
2.
Barang
produksi , merupakan barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia
secara tidak langsung. Barang produksi dibedakan menjadi 2 yaitu :
[] Barang produksi
tidak tahan lama , misalnya : bahan mentah dan bahan baku
[] Barang produksi
tahan lama , misalnya cangkul , mesin-mesin, peralatan pabrik dan gedung
e.
Dari
segi pembuatannya
1.
Barang
mentah , merupakan barang yang belum bisa digunakan tanpa ada pengolahan
terlebih dahulu. Misalnya bijih besi , dan getah karet
2.
Barang
setengah jadi , merupakan barang yang bisa digunakan sebagai barang konsumsi
akhir maupun sebagai bahan baku produksi. Misalnya benang dan kertas
3.
Barang
jadi , merupakan barang yang siap digunakan secara langsung. Misalnya : pakaian
dan sepatu
f.
Dari
segi kemakmuran rakyat
1.
Barang
superior
Semakin tinggi
tingkat kemakmuran rakyat, semakin besar pula permintaan teradap suatu barang ,
seperti TV , Video , mobil mewah dan sebagainya
2.
Barang
interior ,
Semakin tinggi tingkat kemakmuran rakyat semakin kecil permintaan suatu barang . misalnya gaplek , jagung.
Semakin tinggi tingkat kemakmuran rakyat semakin kecil permintaan suatu barang . misalnya gaplek , jagung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar